Pernyataan Barack Obama mengenai keterlibatan Amerika Serikat (AS) di Libya Senin lalu tidak memuaskan para anggota DPR negara tersebut. Mereka mempertanyakan strategi militer Amerika Serikat dan tujuan jelas keterlibatan tentara AS di negara tersebut.
Pada pidatonya Senin, 28 Maret 2011, Presiden AS, Barack Obama, mengatakan pengiriman tentaranya ke Libya adalah untuk misi perlindungan warga sipil. Obama mengatakan melindungi keselamatan warga sipil di seluruh dunia juga merupakan kepentingan nasional AS.
Obama juga mengatakan dia berharap Khadafi turun. Legitimasi kekuasaan Khadafi telah secara otomatis terhapuskan ketika kepemimpinannya tidak diakui lagi oleh rakyat. Ditambah lagi, Khadafi membunuhi rakyatnya sendiri.
Ketua DPR Amerika Serikat, John Boehner, dilansir dari laman Associated Press, Rabu, 30 Maret 2011, mengaku tak puas atas jawaban Obama itu. Dia mengatakan penjelasan Obama masih samar-samar, dan tak menunjukkan strategi jelas.
"Kami berharap Khadafi turun. Saya kira itu bukan strategi," kata Boehner.
"Ketika kau mendengar semua perkataannya, tak lain hanya berisi harapan. Jadi jika Khadafi tak turun, sampai kapan NATO akan di sana untuk menerapkan zona larangan terbang?" lanjut Boehner lagi.
Sejak diturunkannya pasukan Amerika Serikat ke Libya pasca diberlakukannya Resolusi Dewan Keamanan PBB tahun 1973, 17 Maret lalu, pemerintahan Obama mendapatkan kritik keras dari anggota DPR AS. Obama dikatakan telah lancang menurunkan tentara tanpa sebelumnya meminta persetujuan dari DPR.
Sejak itu pula, DPR terbagi dua, antara yang mendukung dan menentang keikutsertaan AS di Libya. Anggota DPR dari California, Howard Mckeon, kepala komite persenjataan dalam negeri, mengatakan Obama perlu menjelaskan dengan terang tujuan utama keterlibatan AS di Libya.
"Saya masih belum mendengar tujuan jelas mengenai berapa lama operasi militer akan berlangsung di Libya," kata McKeon.
"Memang menggunakan tentara AS melindungi warga sipil adalah perbuatan baik, namun mempertahankan mereka di sana sampai Khadafi secara sukarela mundur memunculkan pertanyaan besar mengenai berapa lama mereka akan di sana."
Beberapa anggota DPR lainnya bahkan berusaha menggalang dukungan menghentikan pendanaan bagi pasukan AS di Libya. Dilaporkan, AS telah menghabiskan biaya sebesar US$550 juta (sekitar Rp4,7triliun) untuk mendukung operasi militer pasukan Koalisi atas Libya dalam sepuluh hari terakhir.
Sementara itu John McCain, anggota DPR dari Arizona mendukung upaya Obama di Libya. dia mengatakan intervensi AS di Libya sangat perlu dan dibenarkan. Dia juga menyerukan dukungan terhadap tentara AS di Libya.
0 komentar:
Posting Komentar
Ayooo Bnnyak-Banyak berkomentar....
banyak KOMNETAR, anda akan mendapatkan Back LInk GRATIS!! /// Top Komentar
Kami Menerima kritik dan Saran dari Anda